Jakarta, NU Online Himpunan Pengusaha Nahdliyin (HPN) menggelar peringatan Harlah ke-9, pada Jumat (9/10) pagi. Acara bertajuk ‘Peran Serta Pengusaha Nahdliyin dalam Revitalisasi Ekonomi Nasional’ ini juga diadakan secara virtual dan disiarkan langsung melalui Kanal Youtube 164 Channel. Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) HPN H Abdul Kholik mengungkapkan, selama setahun ini HPN telah merumuskan dan menjalankan beberapa strategi penting.
Salah satunya mendorong arus baru ekonomi kerakyatan dengan menggelorakan koperasi berbasis syariah. “Peringatan harlah tahun ini didedikasikan untuk mengajak para pengusaha Nahdliyin agar sesegera mungkin menggalang langkah bersama untuk mencegah (ekonomi) kita terpuruk,” kata Khalik, dalam sambutan Harlah ke-9 HPN itu. Ia kemudian mengutip data yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS) pada Agustus lalu.
Disebutkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kwartal II tahun ini, mengalami minus 5,23 persen. Sementara itu, lanjut Kholik, lapisan masyarakat dan pengusaha menengah bawah memiliki ketahanan ekonomi yang relatif rendah dan terdampak secara ekonomi akibat Covid-19. “Sedihnya di kelas menengah bawah ini dihuni oleh mayoritas warga Nahdliyin,” katanya, miris.
Pada kesempatan itu pula, HPN meluncurkan Koperasi Saudagar Nusantara Sinergi (Sanusi) yang bertujuan untuk memberikan akses terhadap permodalan pengusaha. Lebih lanjut, dijelaskan Kholik, HPN telah membangun platform marketplace yang ke depan dapat memfasilitasi transaksi antar umat. Selain itu, tambahnya, HPN juga telah menjalankan program pembentukan pengusaha langitan (berbasis digital) agar para pengusaha dapat berjalan di tol langit, sebagaimana yang telah disiapkan pemerintah.
Oleh karena itu, diluncurkanlah Indonesian Halal Startup Angel Network (IHSAN) yang telah disusun sejak Desember tahun lalu, bersama Pengusaha Muslim asal Amerika Tausif Malik. “Terima kasih kepada Tausif Maluk yang hampir setahun telah membersamai HPN dalam menggalang potensi angel investor dari pengusaha muslim di seluruh dunia yang berminat untuk masuk ke industri halal di Indonesia,” jelas Kholik.
Tak hanya itu, di kesempatan peringatan harlah ke-9, HPN juga menandatangani kerja sama dengan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet (APJI) dan Asosiasi Penyelenggara Jaringan Telekomunikasi (Apatel). “Kolaborasi ini, dalam minggu depan kita sudah akan bekerja untuk membantu para pengusaha Nahdliyin bertransformasi menjadi pengusaha langitan atau memasuki bisnis digital,” katanya. Program ini, lanjut Kholik, berambisi menciptakan setidaknya sejuta pengusaha langitan, yang merupakan transformasi pengusaha Nahdliyin di era digital.
Lebih jauh, ia ingin Nahdliyin tidak dijadikan hanya sebagai pasar semata. “Sedangkan kerja sama dengan pihak lain sedang dikaji, agar Nahdliyin mendapatkan akses ke dunia langit atau dunia internet. Konsep arus baru ekonomi Indonesia perlu digali dan dipelajari untuk mempertajam arah strategi yang akan kita tempuh,” jelasnya. “Kami berharap, program-program itu dapat menjadi kontribusi Nahdliyin bagi pemulihan ekonomi nasional dan memperkuat arus baru ekonomi Indonesia, sehingga Nahdliyin dan umat Islam yang berada di pinggir (termarjinalkan) dapat mengejar ketertinggalan,” kata Kholik, berharap.
Terakhir, ia meminta kepada semua pihak untuk turut serta dalam mengawal para pengusaha Nahdliyin dalam menembus barikade dominasi ekonomi dan peluang usaha, sehingga pemerataan ekonomi dapat segera dicapai. Untuk diketahui, pada kesempatan tersebut Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj dan Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin tampak hadir memberikan sambutan. Sedangkan terdapat tiga narasumber diskusi yang membincang persoalan ekonomi nasional yakni Kepala Staf Kepresidenan RI Moeldoko, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, dan Kepala Badan Pengelola Keuangan Haji Anggito Abimanyu.
Pewarta: Aru Lego Triono
Editor: Fathoni Ahmad