JawaPos.com- Pesantren-pesantren merupakan sebuah komunitas ekonomi. Sebab, di dalamnya ada banyak usaha kecil menengah (UKM). Selama ini, keberadaan pesantren memiliki peran besar bagi daya tahan ekonomi Indonesia. dalam melewati masa sulit akibat pandemi dan krisis global.
Selain pesantren, perputaran dana desa di seluruh Indonesia cukup signifikan memberikan efek positif dalam stabilitas ekonomi. Nah, Nahdlatul Ulama (NU) dan Himpunan Pengusaha Nahdliyin (HPN) mesti lebih serius lagi menggarap potensi bisnis yang bertumpu pada UKM pesantren dan ekonomi pedesaan.
Pernyataan itu disampaikan Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Marves) RI Luhut Binsar Panjaitan saat menjadi pembicara kunci dalam Silaturahmi Nasional dan Temu Bisnis HPN di Hotel El Royal, Banyuwangi, Kamis (1/9) pagi. ’’Presiden Jokowi sudah memerintahkan agar rakyat di bawah tidak boleh ada yang menderita, kekurangan makan,’’ ujarnya.
Dan, lanjut Luhut, Indonesia patut bersyukur. Sebab, krisis di Indonesia tertangani lebih baik dibandingkan dengan negara-negara lain termasuk Amerika Serikat. “Kenapa terjadi, karena ketahanan kita di bawah sangat kuat, terutama di desa dan masyarakat,” imbuhnya.
Nah, pihaknya pun berharap kalangan pengusaha nahdliyin perlu memperkuat ketahanan tersebut. Dengan demikian, Indonesia bisa pulih lebih cepat dan bangkit lebih kuat.
Hadir dalam acara ini sejumlah kiai dan pejabat. Di antaranya Wakil Rais Am PBNU yang juga Ketua Dewan Pembina DPP HPN KH Anwar Iskandar, Wakil Ketua Dewan Pembina KH Hasan Mutawakkil Alallah, dan Ketua Umum DPP HPN Dede Supriyadi.
Selain itu, Ketua Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Abdullah Azwar Anas, Dirut PLN Darmawan Prasodjo, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, serta sejumlah pemimpin perusahaan dan BUMN.
Silatnas dan Temu Bisnis HPN tersebut digelar di Banyuwangi, 1-3 September. Diikuti utusan DPP dan DPW HPN Se-Indonesia dengan menghadirkan sejumlah narasumber dari perusahaan mitra dan BUMN.